Laporan : Andi
Difatvnews.com –
Beredarnya voice note di berbagai kalangan awak media menjadi viral di kabupaten kota pringsewu bahkan menjadi perbincangan hangat di grup -grup whatsApp .
Adapun isi dalam voice note ialah, adanya dugaan intimidasi kepada kepala pekon terkait pengadaan perpustakaan digital, bahkan dalam percakapan dalam voice note tersebut ada dugaan melecehkan martabat profesi wartawan di kabupaten Pringsewu pada umumnya.
Diucapan oleh ketua Asosiasi pemerintahan desa seluruh Indonesia (Adepsi) kabupaten Pringsewu beredar di voice note di kalangan media ,yang berinisial AD tersebut diduga mengintimidasi para kepala Pekon yang tidak mau menganggarkan program perpustakaan digital senilai Rp30 juta rupiah,Yang lebih parah lagi Bahasa intimidasi tersebut diduga mencatut nama Kasatreskrim Polres Pringsewu,infektorat juga dinas pmd setempat .
Selain itu juga ,Ketua Adepsi kabupaten Pringsewu yang berisial ( AD) Diduga sudah merendahkan martabat profesi wartawan khususnya yang ada dikabupaten Pringsewu, sesuai percakapan voice note yang tersebar di kalangan awak media khususnya di kabupaten Pringsewu .
“Jangan bingung jadi kepala pekon, jangan penakut. Jelas- jelas kita ini ada orang di belakangnya, Kasatreskrim itu orang kita. Inspektorat juga sudah nyuruh menganggarkan untuk (anggaran perpustakaan digital, red),jangan takut dengan wartawan yang cuma seujung kuku itu, terkecuali ga ada yang dibelakang kita” sebut AD di dalam voice note WhatsApp yang diduga ia kirim di grup WhatsApp Apdesi.
Menangapi ramainya dan viralnya voice note yang beredar di kalangan awak media sala satu kepala pekon di kecamatan Pringsewu inisial HN , membenarkan adanya percakapan ketua Adepsi dalam voice note yang beredar di kalangan kepala pekon terkait pengadaan perustakan digital yang di duga menjadi polemik ,tetapi itu urusan ketua Adepsi ,kalau ada yang tidak menganggarkan terus mau di laporkan ke kasat Reskrim ,ya Monggo saja ,ungkapnya
” Bagi kami yang mampu untuk menganggarkan untuk program ( perpustakan digital -red) ya silakan ,bagi yang tidak mengangarkan ya jangan dipaksakan ,sesuai kebutuhan masing-masing ,kalau mau dilaporkan sepeti percakapan di voice note ketua Apdesi kabupaten ,ya Monggo saja ,” katanya saat di hubungi via telpon tim media ini, Sabtu (21/1/22).
Di lain pihak kepala Pekon yang ada di kecamatan gading menanggapi, “ya memang pernah mas masuk wilayah gading untuk menawarkan cuma saya tidak ikut progam tersebut, pertama dikarenakan anggarannya tidak ada dan juga menurut saya tidak begitu penting, ucapnya. Sabtu (21 /1/ 2023). ***