Laporan / Editor : Berry / Valen
Difatvnews.com
Hal unik dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang digagas oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim adalah pelibatan orang tua/wali murid, masyarakat dan instansi lintas sektoral dalam proses belajar di kelas maupun luar kelas. Seperti yang dijumpai saat SMAN 1 Buay Bahuga memberikan pembekalan materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Diawali dengan rangkaian persiapan dari Tim Pengembang Kurikulum (Komite Pembelajaran) pada hari sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan pembekalan materi dari beberapa elemen masyarakat yaitu orang tua/wali murid dan beberapa instansi pemerintahan terkait saat pembekalan tanggal 15 Mei 2023.
Pada saat pembekalantersebut dengan topik Perundungan Dunia Maya instansi pertama yang dilibatkan adalah dari kepolisian Sektor Buay Bahuga. Kapolsek Buay Bahuga IPTU Herwin Afrianto yang diwakili oleh Kanit Binmas AIPTU Hendri Gusmara menyampaikan aspek hukum dari perundungan dunia maya.
Kemudian Instansi kedua yaitu dari BKKBN Buay Bahuga Dinas P3AP2KB Kab. Way Kanan yang disampaikan oleh staff Penyuluh KB Rino Irvan Satria, SKM. menyampaikan definisi perundungan dunia maya dan macamnya.
Sedangkan pembicara ketiga dari wali murid yaitu seorang tokoh agama Ustadz Muhammad Kholid Mawardi Irma S.Kom. Tokoh agama dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Modern Darussalam Nusantara Buay Bahuga ini menyampaikan pandangan agama tentang perundungan serta penguatan mental spiritual siswa dalam menghadapi perkembangan dunia maya.
Menurut Kepala SMAN 1 Buay Bahuga Baryadin,S.Pd., M.M. Sebagai Sekolah Penggerak ini adalah Projek ke-3 di tahun pertama Implementasi Kurikulum Merdeka. Program P5 yang merupakan salah satu ciri khas Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) saat ini dilanjutkan dengan pengumpulan data dan pembuatan makalah. Setelah siswa membuat makalah kemudian mereka melaksanakan proses projek dan nantinya ditutup dengan gebyar hasil projek (produk), ujarnya.
Tema Projek yang dilaksanakan kali ini adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan topik “Perundungan Dunia Maya”. Program P5 dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu sesuai agenda yang dirancang oleh sekolah yang melaksanakan IKM. Dengan harapan setelah proses P5 tersebut siswa akan lebih memiliki karakter Pancasila yang kuat dan karakter tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan mereka.(*)