Difatvnews.com, Pringsewu – Keberadaan perpustakaan Pekon Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, kini hanya menjadi sesuatu yang “mubazir”.
Perpustakaan yang menempati salah satu ruangan dan menyatu dengan bangunan kantor dan balai pertemuan masyarakat ini, sejak dibuat di tahun 2019 lalu, kini justru tidak dimanfaatkan dan sebatas menjadi “gudang” tempat menyimpan arsip dan dokumen surat lainnya.
Perpustakaan ini ada semenjak 2019 lalu saat pak Wasino menjabat sebagai kepala pekon disini (Banyumas). Kebetulan saya diangkat menjadi perangkat pekon sejak tahun 2019 lalu”, ungkap Anto, Kadus 1 Pekon Banyumas mengemukakan saat ditanya wartawan Jumat (13/01/2023) disela-sela memperbaiki engsel daun pintu kantor yang rusak.
Menurut Anto, ruang perpustakaan pekon selama ini hanya sebatas dimanfaatkan menjadi tempat para Kadus berkoordinasi dan melayani administrasi.
“Para Kadus kalau ada urusan surat menyurat berkaitan dengan pelayanan ke masyarakat ya disini. Seperti mengurus surat kematian, domisili, PBB dan surat lainnya”, terang Anto.
Sementara itu, Syukro Sekretaris Pekon Banyumas saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya tidak tau persis kapan perpustakaan pekon banyumas diadakan dan berapa anggaran yang sudah digelontorkan.
“Kebetulan saya baru sekitar satu tahun menjabat sebagai sekretaris pekon banyumas. Kalau soal kunjungan warga ke perpustakaan selama ini gak ada. Mereka (warga) datang kesini (kantor pekon) hanya untuk meminta pelayanan atau menggurus surat aja”, jelasnya.
Ditanya soal upaya yang dilakukan pihak pekon untuk memberdayakan perpustakaan sehingga dilirik dan dikunjungi warga, Syukro mengaku tidak ada.
“Ya, karna minat baca masyarakat disini juga gak ada mas. Kalau pun ada yang datang ke kantor pekon, itu hanya untuk ngurus surat-surat”, tandas Syukro.
Pantauan wartawan Lampungrayanews.com, didalam ruangan perpustakaan pekon hanya terdapat satu buah mesin printer, kursi plastik, meja kayu, filling cabinet dan rak buku terbuat dari kayu.
Dari koleksi buku yang dipajang juga kurang bervariatif. Diantara buku yang dipajang materinya soal pengolahan dan pengawetan ikan, aksara dan angka serta buku pelajaran matematik untuk sekolah dasar kelas 6 semester 1.
Alhasil, keberadaan perpustakaan pekon banyumas yang sumber pendanaannya dari dana desa (DD) ini hingga kini tidak berfungsi dan diberdayakan dengan baik dan tidak lebih jadi barangnya mubazir. (andi)