Laporan / Editor : Ekli / Valen
Difatvnews.com
Viral di salah satu Group WhattAps Diskusi Kabupaten Mesuji pencopotan lampu jalan desa Suka Agung, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara sepihak.
Padalah pencopotan lampu jalan yang di pasang hasil swadaya masyarakat desa sebagai sarana penerangan jalan juga bertujuan untuk menekan angka kriminal di desa tersebut.
Dihubungi melalui Ponselnya Kepala Desa Suka Agung Rianto membenarkan kejadian tersebut.
“Benar mas, sudah di copotin sama petugas PLN, empat orang, karena lost strum,” ujarnya.
Sejatinya lanjut Rianti, pihaknya tidak keberatan dengan pencopotan tersebut, namun mestinya tindakan PLN tidak terkesan tebang Pilih.
“Ga apa-apa sih mas, dicopotin, tapi bagai mana tindakan PLN dengan pemasangan Aliran Listrik di Kawasan Register 45,” ungkapnya.
Terpisah ketua Forum Kepala Desa Way Serdang Matkri juga mengaku keberatan dangan tindakan PLN, menurutnya sebelum pencopotan pihak PLN melakukan sosialisasi lebih dulu.
“Tanpa musyawarah duduk bersama dengan pemerintahan desa masyarakat dan PLN main copot saja harusnya sosialisasi,” terang Matkri.
Hal yang sama di ungkapkan Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Soni Imawan juga mengaku kecewa dengan tindakan pihak PLN yang terkesan penertiban yang di lakukan tebang pilih.
“Kalau mau melakukan tindakan mestinya jangan tebang pilih, ini kesanya hanya masyarakat yang ada di desa-desa definitif yang di sasar, tapi pemasangan aliran listrik di kawasan register 45 yang diduga ilegal PLN tidak berani melakukan penertiban,” tegas Soni.
Dihubungi secara terpisah Call Center Wilayah Way Serdang (0811-1939-9598) dihubungi wartawan membenarkan pencopotan tersebut, namun pihaknya enggan berkomentar terkait tindakan yang di lakukan PLN, “kalau kami hanya menangani gangguan tehknis saja pak, itu petugas dari Cabang PLN Unit dua,” terangnya.
Namun sayangnya saat di minta nomor kontak yang bisa di hubungi operator call center ini mengaku tidak memiliki nomor kontak Cabang Unit Dua, “ga punya kontaknya mas, langsung ke kantor saja,” tandasnya.(*)